urusan keluarga memang penting dan mungkin di atas segala2nya ... namun bila itu hanya selalu dijadikan alasan rasanya sikap yang kurang bijak,, belajar dari kasus2 terdahulu para pemain tim nas khususnya pemain2 dari daerah papua memang selalu sedikit bermasalah dengan ketidak disiplinan baik pemain junior dan seniornya... ini menjadi pertanyaan ada apa dengan negara ??? kemaren Ian Kabes sekarang menyusul Boas, ada apa dengan pemain2 papua yang sepertinya kurang gregetnya dan merasa kurang nyaman bila bermain untuk tim nas ???
untuk sebuah tim sepak bola di klub ataupun tim Nas, Kekuatan tim tidak harus bertumpu pada seseorang dan mendewakan seorang pemain bintang... Boaz memang hebat akan tetapi bila tak ditunjang disiplin yang tinggi dan rasa nasionalisme yang kuat buat apa memaksakan sang bintang... bila hatinya sudah tak di tim nas.. masih ada pemain2 pelapis yang kemampuannya setara dengan Boaz Alferd Riedl telah membuktikan diri sebagai pelatih yang berkarakter dengan mencoret Boaz dari squad Garuda dala AFF lalu, meski PSSI tak juara namun secara tim meraka telah menunjukkan kerja keras dan memberi sedikit harapan. Sepakbola adalah kerja tim bukan kerja individu.. pelatih justru bisa menerapkan permainan kolektifitas ala Uruguay yang bisa jadi juara piala amerika latin..Tinggalkan dan acuhkan saja kepada pemain2 yang merasa dirinya bintang dan superior... Masih banyak Boaz - boaz lain !!! Perlu dicontoh sikap tegas Riedl!!!... untuk memberikan pelajaran dan motivasi para pemaoi2 lokal.. maka PSSI khususunya ketua PSSI perlu memberikan kesempatan untuk para pemain2 naturalisasi yang malah bisa bersikap nasionalisasi mau membantu memajukan persepak bolaan indonesia dan bahkan mau meninggalkan kewarganegaraanya demi membela merah putih... Terima kasih kepada Boaz salosa atas2 jasa2nya slalam membela tim nas... Bravo Garudaku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar